06 August 2010

Jeroan Gudang, Apa Sajakah ?!

I. LAY OUT GUDANG

Lay Out gudang adalah gambar sistematik gudang yang akan dipergunakan didalam aktifitas sesunguhnya yang akan memberikan kemudahan didalam operasional dan kecepatan didalam pelayananya. Rencana pembuatan lay out gudang logistik harus dikonsultasikan ke pusat untuk mendapatkan hasil optimal.
Konsep lay out gudang adalah menghindari pekerjaan yang bolak-balik didalam gudang dan menempatkan peralatan/barang sesuai dengan karakteristiknya.

Tujuan:
Lay out dibuat untuk dijadikan dasar-dasar penempatan rak/pallet, sarana kerja, jalur kerja dan kelancaran pergerakan manusia dan barang.

Standarisasi:
Lay out gudang secara umum terdiri:
• Pintu masuk barang dan pintu keluar barang
• Tempat pengecekan terima barang
• Tempat penyimpanan barang yang disesuaikan dengan karakteristiknya (barang yang paling sering keluar ditempatkan dekat dengan pintu keluar barang misalnya).
• Tempat proses penyimpanan barang
• Ruangan administrasi gudang
• Parkir armada pengiriman

II. PINTU KELUAR ATAU MASUK BARANG

Pintu keluar atau masuk barang merupakan akses dari luar gudang ke dalam gudang atau sebaliknya. Akses ini merupakan titik penting untuk jaminan keamanan kehilangan barang. Jika memungkinkan, pintu untuk barang dipisahkan dengan pintu untuk karyawan.

Tujuan:
Pemisahan pintu masuk dan pintu keluar untuk memastikan kemudahan didalam penanganan barang dan sekaligus menjamin keamanan barang yang masuk dan keluar serta terpisah dari keluar masuknya karyawan.

Standarisasi :
• Jika memungkinkan pintu masuk barang ada didepan dan pintu keluar barang ada dibelakang.
• Jika tidak mungkin, pintu masuk barang disebelah kanan danpintu keluar barang disebelah kiri.
• Jika tidak mungin, pintu masuk barang dan pintu keluar barang berdampingan namun dipisahkan oleh pembatas yang jelas.
• Pintu harus selalu terkunci pada saat gudang tidak beroperasi.
• Kunci pintu gudang dipegang oleh staff yang telah ditentukan dan dilakukan serah terima secara tertulis pada saat buka atau tutup.


III. LOKASI PENGECEKAN TERIMA BARANG

Pengecekan terima barang adalah aktifitas yang dilakukan pada saat penerimaan barang untuk memastikan bahwa barang diterima sesuai dengan dokumen pengirimannya (DO, DN, Faktur dll).

Tujuan:
Pengecekan dapat dilakukan dengan seksama dan pasti, maka dapat dipastikan seluruh barang yang diterima telah sesuai jenisnya, jumlahnya, kualitasnya, masa kadaluarsanya dan pengirim/penerimanya.

Standarisasi
• Lokasi pengecekan harus terpisahkan dari tempat menyimpanan barang.
• Pengecekan barang harus dilakukan pada saat barang diterima dari staff transport bersama dengan staff ABG (Anak Buah Gudang).
• Pengecekan dilakukan di masing – masing jenis lokasi barang.

IV. PENGECEKAN KIRIMAN BARANG

Pengecekan kirim barang adalah aktivitas yang dilakukan pada saat barang akan dikirimkan untuk memastikan bahwa barang dikirim sesuai dengan surat pengirimannya (DN, DO, Surat Jalan dll) dan telah dilengkapi dengan dokumen yang benar.

Tujuan:
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, proses pengecekan kirim barang harus dilakukan dilokasi yang jelas dan terpisah dari aktifitas lainnya pada saat yang sama

Standarisasi :
• Lokasi pengecekan barang kirim hanya terdapat 1 lokasi dan terletak didekat pintu keluar.

V. KARTU STOCK

Kartu stok harus disiapkan untuk 1 barang mendapatkan 1 kartu stok. Kartu stok harus diisi setiap kali dilakukan penerimaan barang atau pengambilan barang tersebut lengkap dengan tujuan pengambilannya dan siapa yang mempersiapkan.

Tujuan:
• Memastikan bahwa barang masuk dan keluar dikontrol dengan teliti dan tepat.
• Sebagai sumber informasi untuk pembanding di sistim komputer pada saat dilakukan stok opname.

Standarisasi
• Kartu stock yang diperlukan adalah kartu stock sederhana.
• Kartu stock ditempelkan didepan barang yang mengadap kejalur kerja dan melekat pada kardus/ barang pojok kanan atas.
• Kartu stok yang telah penuh harus disimpan dan diarsip untuk proses dikemudian hari.
• Jika ada kesalahan didalam penulisan stok di kartu stok, maka harus dicoret dan diparaf. Tidak boleh di tip ex atau di ”urek-urek”.

VI. PENYIMPANAN BARANG BERSUHU

Kemampuan dan standar penyimpanan yang tinggi harus menjadi patokan dan target yang harus dicapai bagi setiap gudang. Barang – barang yang harus disimpan didalam ruangan bersuhu memiliki karakteritik yang unik dan hanya bisa ditangani didalam ruangan yang memiliki suhu yang sesuai. Barang yang disimpan dikondisi ini biasanya berupa obat-obatan. Data mengenai berapa suhu yang penyimpanan yang sesuai dapat dilihat disetiap kemasan barangnya.
Jenis Penyimpanan bersuhu :

a) Suhu cold : 15oC – 25oC di ruangan dengan AC standar.
b) Suhu chiller : 2oC - 8 oC dilakukan di cold chiller.
c) Suhu Freezer : - 20oC dilakukan di freezer.

Tujuan:
Penyimpanan barang bersuhu memiliki tujuan untuk menjamin fungsi dan manfaat obat/barang tsb tetap ampuh pada saat digunakan.

Standarisasi :
Suhu cold ( 15oC – 25oC )
• Kapasitas : AC split ukuran 1 – 2 PK
• Quatity : Minimal 2 unit AC 1.5 PK untuk minimal ruangan 25 M2 dan penambahan 1 unit AC 2PK berikutnya untuk ukur ruangan kelipatan 25m2 atau sejumlah unit tertentu untuk mencapai suhu rata – rata 21 oC -23 oC

Suhu chiller (2oC – 8oC)
• Kapasitas : Cold Chiller kapasitas 350 liter atau 1000 liter

Suhu freezer ( - 20 oC )
• Kapasitas: Freezer ukuran 350 liter / 1000 liter

• Validasi suhu penyimpanan : 2 kali per satu tahun dan dilakukan oleh Metereologi dan Geofisika.
• Alat pantau suhu : minimal 2 buah untuk setiap gudangnya.
• Monitor suhu :
1. Manual : Setiap hari secara manual 3x pada pagi jam 08.00 – 09.00, siang 12.00 – 13.00 dan sore hari jam 16.00 – 17.00 Wib . Data monitor digantungkan didekat pintu keluar masuk agar mudah terlihat.
2. Otomatis : Cetak dari data logger setiap 2 minggu
a. Peletakan logger : disamping pintu keluar masuk gudang dingin dan didinding berlawanan dengan arah pintu tsb.

VII. PENYIMPANAN BARANG TIDAK BERSUHU

Penyimpanan tidak bersuhu adalah penyimpanan barang-barang yang tidak memerlukan perlakuan suhu khusus.
Yang diperlukan didalam penyimpanan barang tidak bersuhu adalah aliran udara yang baik sehingga suhu yang ada didalam ruang tidak lebih panas dibandingkan dengan suhu luar ruangan.

Tujuan:
Untuk mencapai aliran udara bagus maka diperlukan dinding gudang yang permanen, tidak ada kaca yang langsung dengan luar, pelapis atap/eternity yang baik dan ventilasi udara yang cukup

Standarisasi :
• Dinding : bata atau batako atau tripleks yang inding dan dininding luar memiliki lapisan ketebalan minimal 5 cm antara dinding dalam dan dinding luar.
• Warna dinding : putih cream
• Enternit : tidak boleh langsung dengan atap tetapi harus ada perantara yakni lapisan triplek dengan ketebalan minimal 2 mm
• Ventilasi : kayu atau jeruji besi dengan dilapisi kawat nyamuk sebagai pengaman
• Fan/Exhaust : jika diperlukan, dapat ditambahkan fasilitas fan dinding atau exhaust ditempat yang dianggap perlu.

VIII. PENYIMPANAN BARANG RUSAK/KADALUARSA

Barang rusak/kadaluarsa perlu ditangani dengan baik dikarenakan barang tersebut masih memiliki nilai yang sama dengan baik. Barang rusak/kadaluarsa harus dipisahkan dari barang baik untuk menjaga mutu dan kejelasan administrasi didalam suatu lokasi/ ruangan atau lokasi yang terpisah.

Tujuan:
Untuk memastikan bahwa barang rusak/kadaluarsa tidak terkirim ketujuan dan memastikan barang-barang tsb dimusnahkan secara keseluruhan.

Standarisasi:
• Maksimal ruangan yang dipergunakan adalah 5% atau setara dengan rak yang menggantikannya.
• Harus dipastikan setiap periode tertentu (misalnya setiap 3 bulanan, akan dilakukan pemusnahan barang sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan).

IX. PAKAIAN DAN FASILITAS KERJA

Dalam aktifitas sehari-hari, staf gudang memiliki pakaian dan fasilitas kerja yang harus dikenakan setiap saat. Fasilitas kerja ini dikaitkan dengan keamanan, keselamatan dan kesehatan didalam bekerja dan merupakan bagian yang menjadi tanggungjawab dari staf logistik untuk memastikan dipergunakan/dilaksanakan setiap saat selama berada didalam gudang
Fasilitas yang diberikan antara lain:
• Baju seragam
• Sepatu kerja
• ID card

Tujuan:
Untuk memastikan keamanan gudang dengan menjamin bahwa orang yang berada didalam gudang adalah orang yang telah memiliki kewenangan untuk masuk kedalamnya.

Standarisasi :
• Baju seragam : T-Shirt dan celana panjang, diberikan 1x per 2 tahun
• Sepatu : Safety shoes warna hitam
• ID card : dilengkapi dengan photo dan posisi staff.

X. ATAP

Atap gudang merupakan sarana penting untuk menghindari kerusakan barang-barang yang disebabkan oleh air hujan, angin dan sinar matahari yang berlebihan. Atap gudang juga berfungsi untuk menjaga keamanan barang-barang dari tindak pencurian

Tujuan:
Menjaga keutuhan dan keamanan barang dari hujan, panas dan tindak kriminal lainnya.

Standarisasi :
• Tinggi atap minimal adalah 4 m dengan tinggi enternit minimal adalah 2,5 m.
• Atap terbuat dari seng atau genteng terkunci atau beton

XI. DINDING ATAU TEMBOK

Dinding gudang adalah bagian penting didalam pelaksanaan aktifitas pergudangan logistik. Keberadaan dinding akan memberikan rasa aman dan jaminan kesegaran terhadap barang-barang dan orang yang bekerja didalamnya.
Dinding gudang haruslahbersifat permanen, aman dan tahan terhadap gangguan secara umum

Tujuan:
Menjaga keutuhan dan keamanan barang dari hujan, panas dan tindak kriminal lainnya.
Standarisasi :
• Bahan dinding : bata merah atau batako dilapis semen dan berkontruksi beton
• Cat : dinding gudang harus dilapisi cat berwarna putih atau cream yang tahan terhadap air dan kelembaban
• Tebal dinding minimal satu bata merah.

XII. LANTAI

Lantai sebagai dasar dari pergudangan memiliki peranan dalam menjaga kebersihan dari debu dan keamanan barang dari gangguan binatang yang ada di dalam tanah.
Lantai gudang harus memiliki kekerasan minimal yang dapat menjamin keberadaan barang diatasnya tidak terperosok atau amblas.

Tujuan:
Menjamin kesehatan karyawan dan kebersihan barang serta kelancaran operasional, khususnya operasional hand pallet dan pallet.

Standarisasi :
• Lantai gudang terbuat dari beton atau ubin atau minimal keramik warna putih dengan ukuran maksimal 40 x 40 cm
• Daya dukung lantai minimal 500kg/m2
• Tidak berdebu dan tidak potensial menyerap debu
• Lantai tidak dapat menyerap debu (nut).

XIII. PINTU GUDANG

Pintu gudang merupakan sarana yang memberikan rasa aman pada saat gudang dalam keadaan tertutup.
Pintu harus memiliki kekuatan yang seimbang antara panjang dan tingginya. Bahan pintu harus mampu menjadi pegangan kunci yang dipasang didalamnya.
Jenis-jenis pintu:
1. Pintu kayu-pintu yang digunakan untuk penghubung antara gudang dingin dan gudang non dingin dan kantor principal
2. Pintu besi yang berteralis dan berkawat – pintu yang digunakan untuk pintu penerimaan barang, pintu antara gudang dengan kantor
3. Pintu rolling penerimaan barang, pintu yang dipergunakan untuk penerimaan barang

Tujuan:
Menjamin keamanan gudang dan barang serta manusia yang bekerja didalamnya.

Standarisasi :
• Pintu terbuat dari kayu atau besi
• Luasan pintu adalah 80 – 90 cm x 200 x 220 cm
• Pintu dilengkapi dengan kunci handle yang dapat dikunci 2 x
• Pintu harus dilengkapi dengan grendel kunci agar dapat dikunci sewaktu-waktu dalam waktu kerja.

XIV. SIGNAGE (PAPAN PETUNJUK)

Signage atau papan petunjuk adalah perlengkapan yang harus ada didalam gudang guna mempermudah staff dalam menjalankan tugas – tugasnya ditempat yang benar.
Signage ini harus dipasang ditempat yang sesuai dengan maksud yang ada didalamnya dan dipasang ditempat yang strategis sehingga dapat dilihat dengan mudah oleh semua orang.

Tujuan:
Dengan pengadaan signage, maka staff selalu diingatkan akan keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan.

Standarisasi :
Jenis – jenis signage yang harus ada didalam gudang adalah :
• ‘TERIMA BARANG’
• ‘PENGIRIMAN BARANG’
• ‘BARANG RUSAK/KADALUARSA’
• APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
• DILARANG MEROKOK
• DILARANG MAKAN/MINUM DIDALAM GUDANG
• YANG TIDAK BERKEPENTINGAN DILARANG MASUK
• DILARAN MELUDAH
• KEAMANAN SELALU

XV. RAK.

Rak merupakan perlengkapan utama yang harus ada didalam gudang.
Rak gudang haruslah tahan lama, bersih dan mudah untuk disesuaikan dengan kondisi gudang yang ada.

Tujuan:
Pengadaan rak bertujuan untuk meningkatkan daya simpan gudang, mengamankan penanganan barang dari kerusakan karena tertumpuk dan mempermudah staff logistik didalam mencari barang yang akan dipersiapkan.

Standarisasi :
• Bahan rak : besi atau kayu & triplex
• Lebar kesamping : 90 cm dan kedalam 50 cm.
• Perawatan rak : mudah dibersihkan dengan lap basah dan tidak meninggalkan bekas.

XVI. PALLET

Pallet adalah perlengkapan gudang untuk menjamin barang tidak bersentuhan langsung dengan lantai serta mempermudah pergerakan barang didalam gudang.
Pallet yang dipergunakan berasal dari kayu tanpa adanya pengikat bawah.

Tujuan:
Menjamin kualitas barang tetap baik dan mempercepat pergerakan barang didalam gudang.

Standarisasi :
• Jenis pallet : pallet kayu
• Bahan pallet : kayu kering.
• Jumlah kayu atas : minimal 12 buah dengan paku ulir
• Jumlah penyangga: 3 buah (kiri,tengah dan kanan )
• Sertifikasi : dilakukan fumigasi setiap 6 bulan sekali untuk menjamin tidak adanya rayap/serangga pengganggu.
• Ukuran : 100 x 120 cm, tinggi : 20 cm

XVII. HAND PALLET

Hand Pallet adalah alat bantu memindahkan pallet yang dioperasikan secara sederhana dan mudah. Alat ini sangat berguna untuk mempercepat kelancaran penerimaan barang dan penyiapan barang yang akan dikeluarkan.
Sebaiknya setiap gudang memiliki minimal 1 hand pallet agar dapat dihasilkan kemudahan dalam bekerja dan peningkatan produktifitasnya. Alat ini harus didukung dengan kondisi lantai penerimaan, penyimpanan dan area pengiriman yang landai relative halus.

Tujuan:
Kecepatan didalam memindahkan barang yang berada diatas pallet.

Standarisasi :
• Kapasitas angkat maksimal 1 ton
• Dioperasikan secara manual ( non elektrik)

XVIII. LAMPU

Lampu diperlukan didalam gudang untuk memberikan penerangan yang cukup didalam pekerjaan menangani barang-barang
Lampu yang ada haruslah memberikan cahaya yang cukup dengan daya yang rendah.
Ada baiknya disiapkan penerangan dari asbes plastik yang dipasang pada atap gudang dengan tetap memperhatikan keamanannya.

Tujuan:
Memastikan tidak terjadinya kesalahan didalam mempersiapkan barang.

Standarisasi :
• Jenis lampu : Lampu TL
• Warna lampu : putih atau bening
• Daya : setara dengan 70 W
• Jumlah : 1 Lampu untuk setiap 4 m2
• Lampu diletakan ditengah-tengah antar rak sehingga dapat menerangi dalam penyiapan barang.

XIX. VENTILASI

Ventilasi adalah perputaran udara didalam gudang sehuingga udara menjadi selalu segar. Ventilasi hanya diperkenankan digunakan di gudang non suhu dan ruangan kerja yang tidak mempergunakan mesin pendingin (AC)
Pembuatan ventilasi harus mempertimbangkan unsur keamanan dan keselamatan kerja. Tidak direkomendasikan gudang mempergunakan van gantung dengan alas an keselamatan kerja

Tujuan:
Menciptakan udara yang bersih dan cukup nyaman untuk bekerja.

Standarisasi:
• Ventilasi dibuat dari kayu dengan dilengkapi jeruji besi satandart dan dilapisi kawat nyamuk
• Ventilasi dibuat dengan ketinggian yang aman dari jangkauann orang untuk menghindari niatan klriminal
• Jumlah dan ukuran ventilasi disesuaikan dengan kondisi dilapangan

XX. TELEKOMUNIKASI

Telekomunikasi adalah sarana hubungan antara pusat dengan daerah termasuk dengan ORARI. Telekomunikasi harus berlangsung dengan cepat, langsung dan sesuai dengan pesan yang disampakan.
Setiap bagian di gudang harus memiliki sarana komunikasi berupa email, telepon atau radio panggil.

Tujuan:
Mempercepat proses kerja dan koordinasi dengan instansi terkait.

Standarisasi:
• Minimal harus ada 1 email disetiap gudang logistik
• Email harus dapat diakses langsung tanpa harus menunggu/antri
• Email diberikan dalam bentuk bagian, bukan personal

XXI. MEJA KERJA DAN KURSI KERJA

Meja dan Kursi kerja diberikan kepada staf logistik yang memang benar-benar memerlukan dan jika perlu dapat dilakukan dengan cara share/bersama-sama. Tidak semua staf logistik harus memiliki meja kerja sendiri-sendiri

Tujuan:
Memperlancar kerja administrasi.

Standarisasi:
• Ukuran meja kerja adalah ½ biro.
• Jenis kursi kerja adalah kursi lipat dan tidak beroda.
• Meja terbuat dari kayu/texwood yang dilengkapi dengan laci-laci kerja dan kuncinya

XXII. PEST CONTROL

Pest Control adalah aktifitas pencegahan serangga, tikus dan sejenisnya yang jika tidak dilakukan dapat menyebabkan kerusakan pada barang baik secara fisik maupun kualitas serta dapat berpengaruh negatif pada kesehatan staff gudang.
Pest Control dilakukan oleh perusahaan penyedia jasa pest control yang memiliki kemampuan didalam bidangnya atau dilakukan sendiri dengan cara mempersiapkan peralatan penangkap tikus beserta racunya dan ditempatkan disetiap pintu masuk/keluar.

Fasilitas:
Memastikan bahwa gudang aman dari segala serangga yang mengganggu dan menjadikan gudang sebagai tempat bekerja yang sehat.

Standarisasi:
• Perusahaan yang ditunjuk harus mampu menyediakan sarana dan pelaporan pengamatan pest control :
o Peta peletakan umpan didalam gudang dan kantor
o Pelaporan mingguan dan bulanan
o Action plan terhadap temuan yang ada
o Menyediakan jenis-jenis umpan yang direkomendasikan.
• Jika dilakukan sendiri:
o Gambarkan denah/lay out gudang secara utuh.
o Tempatkan perangkat tikus, lalat dan nyamuk dilokasi yang ada akses keluar masuk.
o Tandai didalam denah/lay out tersebut lokasi-lokasi yang diberikan perangkap diatas.
o Kontrolah setiap minggu sekali perangkap tsb untuk memastikan bahwa racun nya masih ada atau membuang serangga yang terperangkap.
o Akan lebih baik jika dilakukan pencatatan berapa jumlah serangga yang terperangkap untuk dijadikan analisa dikemudian hari.

XXIII. PEMADAM KEBAKARAN

Peralatan pemadam kebakaran harus tersedia setiap saat ditempat-tempat yang strategis dan mudah dijangkau oleh staff. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) merupakan peralatan yang wajib dimiliki oleh setiap gudang.
Pengadaan peralatan ini harus dilakukan dengan kerja sama antara gudang dengan kantor dinas pemadam kebakaran setempat.

Fasilitas:
Mencegah terjadinya kebakaran digudang.

Standarisasi:
• Jumlah APAR : 1 setiap 20-30 m2
• Jenis : busa dan cair
• Berat : 15 Kg

XXIV. ALAT-ALAT KEBERSIHAN

Kebersihan adalah budaya dasar manusia yang wajib dijunjung tinggi dan dilestarikan. Dengan menjaga standar kebersihan yang tinggi, satu masalah dasar sudah berhasil diatasi, yakni kerusakan barang dikarenakan debu, kotor dan kemungkinan staf terjangkit penyakit karena kondisi gudang dan barang yang tidak bersih.
Jadual kebersihan hendaknya dibuat dan ditempel didinding gudang agar setiap staff tahu tugasnya masing-masing.

Tujuan:
Menjamin kesehatan staff dan kualitas barang dengan memastikan kebersihan lokasi penyimpannya.

Standarisasi:
Harus disiapkan
- Peralatan standard kebersihan seperti sapu, tempat buang sampah
- Penyedot debu (jika ada)
- Skedul kebersihan
- Menyediakan jenis-jenis bahan kebersihan yang direkomendsasikan
- Peralatan kebersihan dikumpulkan didalam suatu ruangan/lokasi tertentu
- Tempat sampah didalam gudang harus dibuat dari sederhana dan transparant.

XXV. SECURITY DAN ALARM

Keamanan yang baik akan memberikan ketenangan dan kenyamanan dalam bekerja. Keamanan harus diciptakan sebaik mungkin dengan jaminan yang tinggi terhadap barang dan staf yang bekerja.

Tujuan:
Menciptakan rasa aman didalam bekerja sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

Standarisasi:
• Setiap staff harus sudah terlatih didalam prosedur pengamanan gudang, barang dan diri sendiri.
• Pengecekan karyawan (body checking) dilakukan terhadap seluruh orang yang keluar gudang
• Alarm disiapkan pada saat gudang tutup untuk mengantisipasi terjadinya tindakan yang tidak diinginkan.
• Alarm gerak dapat dipasang didepan pintu masuk/keluar untuk memastikan tidak ada oknum yang masuk tanpa ijin.

XXVI. DETEKTOR ASAP DAN PANAS

Detektor Asap dan Panas diperlukan untuk memantau kondisi dalam gudang. Jika detector memberikan tanda (alarm), maka sesuatu sedang terjadi yang berkaitan dengan asap atau panas (potensi kebakaran)

Tujuan:
Memberikan peringatan dini jika terjadi potensi bahaya kebakaran.

Standarisasi:
Detektor Asap dan Panas : jenis dedicated, tanpa sentralise monitor dan memiliki remote control untuk mengaktifkan atau mengnonaktifkan

XXVII. ARMADA PENGIRIMAN

Armada pengiriman adalah armada yang dipergunakan oleh team logistik untuk mengirimkan barang kedaerah/gudang tujuan.

Tujuan:
Mendistribusikan barang ketempat tujuan dengan selamat dan aman.

Standarisasi:
Mobil Truck ;
o Jenis mobil : CDE/CDD box minimal tahun berumur 5 – 10 tahun
o Perawatan yang rutin sesuai dengan KM nya.

XXVIII. PELAPORAN KINERJA (KPI)

KPI (Key Performa Indicator) adalah pengukuran ketercapaian standard yang ditentukan oleh departemen.
Pelaporan KPI dilakukan dengan cara mencantumkan data-data yang ditentukan dipapan pengumuman (board) agar seluruh team mengetahui.

Tujuan:
KPI perlu dibuat guna mengukur seberapa tinggi aktifitas yang dilakukan masih berada dibawah target yang harus dicapai

Standarisasi :
KPI yang harus dilaporkan adalah :
• Jam keselamatan kerja (LTI – Loss Time Incident)
• Jumlah barang yang disimpan per jenisnya
• Kapasitas gudang
• Akurasi stok
• Jumlah pemusnahan barang
• Berangsur-angsur KPI semakin mendalam sesuai dengan kemampuan team logistik cabang.

XXIX. JAM TERIMA BARANG

Jam terma barang adalah jam kerja yang telah disiapkan untuk menerima barang dari pihak luar
Penerimaan akan disiapkan ABG atau staf bongkar barang yang dapat dibantu juga oleh karyawan transportasi yang mengirimkan barang.

Tujuan:
Melaksanakan penerimaan barang dengan benar, baik dan cepat.

Standarisasi:
• Hari terima barang adalah hari Senin – Sabtu
• Jam terima barang adalah jam 09.00 – 15.00.

free counters


2 comments:

  1. Hai,,boleh tahu standarisasi di atas berdasarkan peraturan pemerintah atau tidak ya?
    Thx

    ReplyDelete
  2. Sampai dengan saat ini belum ada peraturan baku mengenai jeroan gudang harus bagaimana dari pemerintah. Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) beberapa waktu yang lalu sudah melakukan standarisasi dari salah satu kementrian di Indonesia yang mirip dengan isi blog ini.

    ReplyDelete