Jangankan KPI (Key Performance Indicator), judi Togel-pun memerlukan rumusan yang tepat. Kalau di togel dikenal angka-angka mistik maka di KPI dikenal dengan angka-angka unik yang merupakan angka minimal ketercapaian indicator performance.
Memang merumuskan KPI tidaklah sesulit merumuskan togel, sebab di KPI semua angka dicapai dengan dasar hitungan logika yang jelas dan mendasar. Sedangkan dalam merumuskan togel, diperlukan angka-angka yang banyak muncul dari mimpi
Sebelum memasuki pemahaman yang lebih mendalam, cobalah fahami pernyataan-pernyataan berikut dan tentukan mana yang ada unsur KPI didalamnya dan mana yang tidak ada unsur KPI nya:
• Partai “XYZ” harus mendaftarkan kembali pada pemilu mendatang karena hanya memperoleh suara 2.6% ….
• Siti, salah satu peserta KDI memperoleh nilai sebesar 11.5% dari polling SMS yang masuk. Oleh karenya ia ……
• Dari 1000 Kepala Keluarga kelurahan Pondok Bambu Jakarta Timur yang didata, hanya 11% yang memperoleh BLT. Sedangkan sisanya ….
• Perpanjangan STNK akan diberikan jika uji emisi kendaraan yang diperpanjang memenuhi persyaratan sbb:
• CO = 0.001% b. H2O = 1% dsb.
• Untuk menjadi peserta kuiz Who is Millionare syaratnya sangat mudah, kirimkan SMS sebanyak-banyaknya ke …..
Analogi Pesawat dan Mobil
Analogi pesawat:
Didalam pemahaman KPI, sangat penting memahami arti bagus diketahui (should to know) dan perlu diketahui (have to know). Analogi pesawat dan mobil dibawah ini akan membantu apa yang dimaksud dengan bagus diketahu dan perlu diketahui.
Nampak begitu banyak panel-panel yang harus dilihat dan diamati selama dalam penerbangan. Panel kecepatan angin, arah angin, tekanan udara, suhu luar, ketinggian, lokasi altitude dan latitude pesawat dsb adalah panel-panel yang perlu diketahui, bukan sekedar bagus diketahui.
Seluruh panel-panel yang nampak diatas harus diketahui dan perlu dimengerti agar penerbangan menjadi selamat dan aman. Salah satu saja panel yang tidak berfungsi, maka resiko tinggi pasti terjadi. Artinya, seluruh perlengkapan didalam sebuah pesawat adalah perlu diketahui, bukan bagus diketahui saja.
Analogi mobil:
Bandingkan dengan panel-panel yang ada didalam sebuah cockpit mobil. Apakah diperlukan panel tekanan udara luar ? Apakah arah angin perlu diketahui dan diukur didalamnya ? Atau perlukah adanya panel yang menentukan berapa ketinggian mobil saat berada disuatu jalan tertentu.
Lain halnya panel kecepatan, panel bahanbakar dan panel lampu sein belok kanan atau kiri, adalah panel-panel wajib yang harus ada dan harus difahami oleh pengemudinya.
Apakah tidak boleh jika sebuah mobil memiliki GPS (Global Positioning System) yang dapat mengukur ketinggian dari muka laut ? Tentu boleh, tetapi tidak harus setiap mobil memiliki alat ini. Dengan kata lain, alat GPS adalah bagus untuk diketahui tetapi tidak perlu untuk dijadikan wajib.
Didalalam sebuah aktifitas logistik, banyak hal-hal yang dapat diukur dan ditunjukan menjadi “panel-panel” yang indah yang dapat diletakan didalam sebuahpesawat atau hanya didalam sebuah mobil. Semakin banyak diukur dan diketahui tidak otomatis semakin baik operasional sebuah logistik.
KPI : Mahluk Apakah Dia ?
KPI memiliki pemahaman yang berbeda bagi setiap tingkatan aktifitas logistik ataupun tingkatan management.
Bagi Management, KPI adalah alat yang digunakan manager sebagai penentu bagaimana pencapaian dibandingkan target yang akan dicapai dan berhubungan dengan perencanaan, motivasi.” Nampak disini bahwa KPI hanyalah sebuah alat ukur tercapai tidaknya suatu target yang telah disepakati bersama antara management dengan teamnya.
Berbeda dengan management, seorang karyawan/staff akan melihat KPI sebagai “suatu alat yang digunakan karyawan untuk menentukan aktifitas kerjanya telah memenuhi parameter yang disetujui atau belum”.
Dan bagi seorang konsumen, mereka melihat KPI dalam bentuk bagian penting dari suatu hubungan dengan konsumen. Konsumen akan menyatakan apakah kita telah dapat memenuhi sesuatu yang kita janjikan dengan yang kita lakukan”
Jika diamati, nampak bahwa ketiganya mengandung satu unsur yang sama yakni pengukuran. Walaupun ketiganya mengukur objek yang berbeda namun kesamaan aktifitasnya menjadikan makna bahwa kalau sesuatu tidak diukur, apakah kita dapat memanage nya dengan baik ?
Perlu diketahui juga kondisi-kondisi yang terjadi pada masa lalu dan masa sekarang yang berhubungan dengan KPI sebagaimana dianalisa oleh Dr. Richard Wilding, (KPis in The Supply Chain):
Masa lalu:
1.Kita mengukur hal yang salah
2.Kita mengukur sesuatu yang memang mudah diukur
3.Pengukuran membosankan dan tidak ada hubungannya dengan strategi bisnis kita
4.Masalah yang perlu diukur adalah masalah finansial saja
Masa sekarang:
1.Kita mengukur terlalu banyak
2.Kita habiskan waktu terlalu banyak untuk mengukur sesuatu yang tidak dapat diukur
3.Kita tidak tahu akan diapakan hasil pengukuran yang kita miliki
4.Pengukuran kita sangat komplek dan tidak satupun yang memahaminya
Ciri-ciri KPI yang baik dan benar agar dapat menghasilkan tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. Jelas dan memiliki hubungan dengan strategi perusahaan
Pentingnya memahami visi, misi dan tujuan perusahaan akan mempermudah didalam membuat KPI yang akan berguna untuk mengukur kinerja perusahaan. Unsur “unik” didalam logistic, menyebabkan KPI yang dibuat oleh sebuah perusahaan akan berbeda dengan perusahaan lainnya.
2. Sederhana dan mudah dipahami
Bayangkan jika untuk memahami KPI yang dibuat harus membuka kamus logistik karena kriteria yang komplek dan sulit dimengerti secara umum. KPI yang sederhana dan mudah dipahami akan mempercepat proses pengukuran dan menjadikan acuan terhadap pencapaian target yang ditetapkan.
3. Memungkinkan untuk diawasi/kontrol oleh orang yang melakukan pengukuran tsb
Pengawasan yang dilakukan oleh bagian terkait dan bagian internal akan menjadikan kontrol yang positif dan “fair” terhadap hasil yang diukur. Oleh karenanya perlu sekali di buatkan KPI yang dapat difahami oleh seluruh team yang terkait, bukan hanya untuk team internal saja.
4. Ditentukan oleh konsumen dan perusahaan
Cara termudah untuk mendifinisikan KPI mana yang bagus dan mana yang perlu diketahui adalah dengan koordinasi antara apa yang diinginkan oleh konsumen dan apa yang menjadi target dari perusahaan.
5. Menyajikan data yang akurat dan cepat
Apa yang terjadi jika didalam mempersiapkan sebuah KPI anda memerlukan waktu cuti 2 hari ? Apapun alasannya jika diperlukan waktu yang sangat lama untuk mendapatkan KPI tsb, maka sudah dapat dipastikan bahwa KPI yang dibuat tidak baik !.
6. Informasi sebaiknya merupakan usulan yang saling berkait Adanya angka-angka yang dijadikan target pencapaian harus saling kait berkait dengan target yang diberikan pada bagian lainnya. Semakin erat kaitanya dengan bagian lain akan menyebabkan kerja sama antar bagian yang lebih erat dan juga peluang pencapaian KPIs yang lebih tinggi.
Jenis-Jenis KPI
KPI didalam logistik dikelompokan kedalam 4 jenis:
1. Keuangan (Financial)
2. Produktifitas (Productivity)
3. Kualitas (Quality)
(Untuk lebih detail bahasanya dapat dilihat langsung di Hand Book Logistic Indonesia 1)
No comments:
Post a Comment