29 July 2010

Lay Out Gudang




Pertanyaan ini sangat sederhana didalam menjawabnya. Ya atau Tidak.
Namun sebelum menjawabnya, bayangkan kalau anda diharuskan mengelola gudang kosong pada gambar diatas dimana kondisinya masih “perawan”. Yang ada disitu hanya lantai yang mulus, lampu dan tiang-tiang serta pintu di setiap sisinya. Masalahnya adalah barang FMCG (Consumer Goods) yang sangat beragam jenisnya dari yang fast moving sampai degan yang slow moving.
Apa yang harus dilakukan ?


Lay Out mudah !
jika memang kompleksitas operasional gudang anda memang sangat sederhana.
Katakanlah kalau anda hanya mengelola 1-5 jenis barang makanan khusus kemasan kaleng dengan jumlah outlet yang dilayani hanya 1-5 outlet per ‘bulan’ dan dengan luasan gudang yang cuma dibawah 1000 m2 serta karyawan yang rata-rata berjumlah 5 orang.

Lay Out itu sulit !
Namun membuat lay out akan menjadi sangat sulit jika anda mengoperasikan gudang dengan luasan 10,000 m2, 5,000 an jenis barang aneka ragam, 100 outlet perhari dengan jumlah karyawan diatas 100 orang serta masih harus berhubungan dengan pabrik dimana WIP (work in process—barang-barang setengah jadi) adalah bagian dari aktifitas keseharian anda


Dasar-Dasar Di Dalam Membuat Lay Out Gudang


1.Pemahaman industri yang akan dijalankan
Lay out gudang tidak bisa dicontek secara langsung dari industri A ke industri C. Perlu dilakukan beberapa modifikasi yang beralasan dari industri A ke C sehingga apa yang disyaratkan nanti akan terpenuhi.
Pemahaman industri ini akan memberikan konsep dasar dimana pintu keluar dan masuk akan ditentukan, sarana bongkar muat kendaraan, lokasi penyiapan picking dan delivery serta lokasi sarana pendukung operasional yang disysratkannya


2.Komoditi barang yang dikelola
Dengan mengetahui jenis komoditi barang yang akan dikelola, maka anda dalam menentukan lay out akan dapat memberikan gambaran dimana kelompok barang A yang fast moving ditempatkan, barang yang mudah pecah dialokasikan dan dimana barang yang memiliki bau yang menyengat diberikan tempat khusus.
Kejelasan rencana pengelokasian ini akan memberikan kecepatan kerja yang tinggi dan juga resiko-resiko kerusakan barang yang minimal.


3.Ketahui luasan gudang yang ada
Tidak perlu dipermasalahkan yang mana dulu harus ditentukan apakah luasan gudangnya atau gudang yang sudah diberikan dahulu. Tetapi dengan mengetahui luasan yang ada, maka akan lebih mudah anda dalam merencanakan lay out tsb. Adanya rencana rack dan non rack juga akan mempunyai pengaruh yang berbeda dalam menentukan besaran pallet yang tersimpan dan juga lay out gudang secara keseluruhan.


4.Jenis aktifitas yang dilakukan di gudang
Bayangkan jika gudang anda ternyata harus melakukan salah satu operation support seperti repacking, maka sudah tentu anda harus menyediakan sarana ini dilokasi yang tepat dimana barang masuk dan keluar kelokasi repack ini tidak mengganggu aktifitas lainnya. Demikian juga dari segi pengamanan, lokasi repack ini harus terjamin keamananya baik dari sisi kehilangan barang baku maupun sisi penyimpanan barang jadi.


5.Fasilitas non operasional yang harus ada
Didalam komponen suatu gudang, tidak cuma lokasi rak, pintu keluar masuk saja yang harus tersedia. Namun ada sarana-sarana yang harus disediakan dimana tidak secara langsung sarana-sarana tsb akan membantu kelancaran operasional. Sarana-sarana tsb antara lain, kantin, toilet, ruang ganti pakaian, mushola, ruang absent dan juga resepsionist.


6.Expansi gudang jangka panjang
Dengan pemahaman yang jauh terhadap rencana perusahaan jangka panjang, akan memberikan penyiapan lay out yang mapan. Seandainya perusahaan sudah pasti akan memperluas gudang 3 tahun mendatang, lay out gudang harus memberikan jaminan bahwa perluasan tsb tidak akan merombak seluruh fasilitas yang ada. Minimal rak-rak yang sudah berdiri tidak perlu dipindahkan lagi hanya karena perluasan gudang tsb. Demikian juga dengan sarana umum dan alur operasional tetap berjalan pada saat kelak dilakukan perluasan tsb

(Widiyanto)


free counters


6 comments:

  1. saya mau tanya pak cara pengukuran rasio terkait dengan utilitas space gudang terhadap aktul keluar dan masuk barang.

    bagaimana ya pak caranya?
    terima kasih

    ReplyDelete
  2. Terima kasih telah membaca blog kami dan mudah2an menjadi salah satu sumber inspirasi didalam memperdalam logistik secara praktis.

    Untuk mengukur ratio utilitas gudang dapat dilakukan secara sederhana dengan cara menghitung kapasitas simpan gudang (jika menggunakan rak maka harus dihitung berapa total yang dapat disimpan) dengan luasan yang ada. Asumsi simpan per palet adalah 1m2 atau 1.2 m2 sehingga dengan menghitung jumlah lokasi simpan (m2) dibagi dengan luas space gudang (m2) x 100% akan muncul berapa angka ratio gudang anda.

    Keluar masuk barang (biasanya disebut throughput) tidak secara langsung memiliki dampak terhadap ratio ini. Throughput lebih banyak dipengaruhi pada turn over barang dan daya simpannya (disinilah hubungan secara tidak langsung terhadap ratio tsb).

    Jika ada yang kurang jelas, jangan ragu membuka kembali blog tsb dan siapa tahu ada jawaban yang anda maksudkan

    ReplyDelete
  3. terima kasih bapak atas penjelasannya yang lalu..

    maaf pak, saya mau tanya lagi. terkait dengan rencana skripsi saya pak.
    bila saya membicarakan mengenai masalah efektifitas dan efisiensi penggunaan ruang gudang terhadap barang masuk dan keluar apakah masalah Ratio utilitas space gudang juga dapat dibahas di dalamnya?!

    dan bagaimana cara mengukur efektifitas dan efisiensi dari penggunaan ruang gudang ?

    mohon penjelasannya pak..

    Terima Kasih..

    ReplyDelete
  4. terima kasih bapak atas penjelasannya yang lalu..

    maaf pak, saya mau tanya lagi. terkait dengan rencana skripsi saya pak.
    bila saya membicarakan mengenai masalah efektifitas dan efisiensi penggunaan ruang gudang terhadap barang masuk dan keluar apakah masalah Ratio utilitas space gudang juga dapat dibahas di dalamnya?!

    dan bagaimana cara mengukur efektifitas dan efisiensi dari penggunaan ruang gudang ?

    mohon penjelasannya pak..

    dan bagaimana caranya bila saya ingin membeli buku pegangan logistik indonesia itu pak?

    Terima Kasih..

    ReplyDelete
  5. Ratio Utilitas space gudang bisa di definisikan sebagai perbandingan space yang dapat digunakan untuk menyimpan/menangani barang dengan total space yang ada, semakin tinggi utilitas bisa dikatakan "semakin" baik. Pada batas tertentu angka ini dapat menyesatkan karena harus diperhatikan juga kelancaran operasional didalam gudang itu sendiri. Dengan kata lain, kalau utilitasnya 90% tetapi "macet" ya sama juga bohong. Umumhya utilitas antara 60-70% sudah dapat dikatakan baik.

    Artinya kelancaran barang masuk dan barang keluar menjadi point penting untuk mengimbangi tingginya nilai utilitas. Peningkatan utilitas dan lancarnya barang masuk/keluar dapat dicapai jika design rak cukup tinggi, jenis barang terbatas sekali dan satuan barang ditangani per pallet.

    Untuk memiliki CD ini cukup dengan menstarnsfer 50,000 ke rekening a/n Widiyanto, kirim email dan jelaskan alamat yang akan dikirimkan.
    Biaya tsb sudah termasuk biaya kirim ke seluruh Indonesia.

    Semoga sukses !

    ReplyDelete
  6. jadi pak apabila sebuah perusahaan memasang target 85% untuk space utilization dan ternyata pada kenyataannya space utilizationnya 120% atau lebih dari 85%.
    apakah itu berarti penggunaan ruang gudang itu sudah tidak efisien ya pak?!
    atau masih efisien?

    dan
    apakah di dalam buku pegangan orang logistik itu menjelaskan mengenai cara pemanfaatan penggunaan ruang gudang agar lebih efektif dan efisien?!

    saya harus kirim ke alamat email mana untuk memesan buku ini?

    mohon penjelasannya..
    Terima Kasih..

    ReplyDelete