Asal usul Kata logistik berasal dari bahasa Yunani logos yang berarti “rasio, kata, kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi”
Logistik adalah konsep yang dianggap berevolusi dari kebutuhan pihak militer untuk memenuhi persediaan mereka ketika mereka beranjak ke medan perang dari markas.
Pada kekaisaran Yunani, Romawi dan Bizantium kuno, ada perwira militer dengan gelar Logistikas’, yang bertanggung jawab atas distribusi dan pendanaan persediaan perang.
Logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengkontrol arus barang, energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar. Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik.
Defisini logistik berkembang dari masa kemasa ikut menyesuaikan kodisi dan tehnologi yang membantu didalam pelaksaan aktifitas nya (Wikipedia, 2009).
Logistik adalah konsep yang dianggap berevolusi dari kebutuhan pihak militer untuk memenuhi persediaan mereka ketika mereka beranjak ke medan perang dari markas.
Pada kekaisaran Yunani, Romawi dan Bizantium kuno, ada perwira militer dengan gelar Logistikas’, yang bertanggung jawab atas distribusi dan pendanaan persediaan perang.
Logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengkontrol arus barang, energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar. Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik.
Defisini logistik berkembang dari masa kemasa ikut menyesuaikan kodisi dan tehnologi yang membantu didalam pelaksaan aktifitas nya (Wikipedia, 2009).
Secara praktis pemahaman teranyar dari logistik adalah Logis, Disiplin dan Unik.
1. Logis: seluruh aktifitas logistik adalah logic, dapat dihitung. Kebutuhan luasan gudang, kebutuhan pallet, waktu tempuh pengiriman hingga jumlah armada yang dibutuhkan selalu dapat dihitung.
2. Disiplin: karena aktifitasnya tidak hanya melulu pada barang, tetapi juga melibatkan manusia, systim dan persyaratan terhadap penanganan barangnya, maka satu hal pokok yang harus dimiliki oleh pelaksana logistik adalah tingkat kedisiplinan yang tinggi. System canggih yang digunakan hanyalah alat untuk mempercepat proses, tetapi jika dilaksanakan oleh orang yang tidak memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi, kecanggihan systim tsb malah akan menjadi malapetaka didalam operasionalnya.
3. Unik: penerapan ilmu logistik tidak dapat diterapkan secara sama dan persis dari satu industri ke industri lainnya. Sifat unik inilah yang menjadikan bahwa logistik harus disarikan dari jenis industrinya, barangnya, sistemnya dan manusia-manusia yang terkait didalamnya.
Cakupan aktifitas logistik secara garis besar terdapat didalam aktifitas-aktifitas sebagai
berikut :
1. Pergudangan
2. Transportasi
3. Inventory
4. Informasi(System)
Pertanyaan yang perlu difikirkan adalah : "Mengapa di Indonesia aktifitas Logistik belum memiliki “gairah” yang luar biasa dibandingkan negara-negara lain ?"
Salah Kaprah Di Dalam Logistik
Salah kaprah adalah kesalahan yang terjadi dilapangan, tetapi karena kesalahan tsb terus menerus terjadi, maka sudah dianggap ‘kaprah’ (biasa).
Beberapa salah kaprah yang harus dihindari di gudang anda didalam logistic diantaranya:
- Logistik adalah unik, tidak bisa dicopy dari industri A ke industri B.
- Sumber daya manusia adalah optimalisasi yang terbaik selain penyediaan sarana yang modern
- Penanganan barang tidak Cuma menyangkut masalah keselamatan dan keamanan dalam bekerja
- Penanganan barang memerlukan kontinuitas didalam pendalaman dan pelaksanaan pekerjaan
- Semakin banyak stock, maka semakin tinggi penjualan.
No comments:
Post a Comment